PELAPISAN
SOSIAL
1.
Pengertian
Stratifikasi
Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi
sosial adalah pembedaan masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat
(hierarkis). Akibatnya, sistem stratifikasi sosial ini bermunculan istilah
kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Perbedaan kelas sosial dalam masyarakat
tersebut berkaitan dengan sesuatu yang dihargai oleh masyarakat itu sendiri.
Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli
Soerjono Soekanto
Pengertian
startifikasi sosial menurut teori sosiologi dan tokohnya ini
adalah perbedaan yang ada dalam masyarakat secara vartikal atau bertingkat.
Perbedaan ini banyak disebabkan karena adanya latar bekalang status dan peranan
sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Robert M. Z. Lawang
Definisi
stratifikasi sosial menurutanya, adalah adanya penggolongan masyarakat dalam
sistem sosial dan struktur sosial tertentu, susunan ini terbentuk melalui
jalur hierarkis (bertingkat) yang didasari pada perbedaan
kekuasaan dan nilai seseorang yang ada dalam masyarakat tersebut.
Dari
penjelasan mengenai pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah ukuran-ukuran dalam sistem
kehidupan masyarakat yang dilandasi atas dasar kekayaan, kekuasaan, keturunan,
kehormatan (prestise), dan jenjang pendidikan.
2.
Proses
Terjadinya Pelapisan Sosial
Setiap proses sosial selalu ada di masyarakat namun ternyata
ada beberapa proses terbentuknya pelapisan sosial itu sendiri. Ada pelapisan
sosial yang terbentuk secara alami lalu kemudian berbaur di masyarakat namun
ada juga pelapisan sosial yang terbentuknya memang di sengaja. Adapun
penjelasan tentang proses terbentuknya pelapisan sosial adalah:
·
Proses terbentuknya pelapisan sosial dengan di sengaja
Indonesia adalah
negara demokrasi dimana masyarakat yang menentukan tentang hukum yang berlaku
dan di setujui melalui proses permusyawarahan bersama. Meskipun sebagian besar
peraturan di buat oleh masyarakat namun di dalam kelompok masyarakat haruslah
terdapat seorang pemimpin. Inilah perbedaan kreatif dengan inovatif yang
jarang orang ketahui. Keberadaan pemimpin di dalam suatu kelompok masyarakat
berguna untuk menjaga keteraturan hidup bermasyarakat. Dan tentunya pemimpin
ini selalu di hormati oleh warga serta mendapatkan hak istimewa tersendiri
sebagai seorang pemimpin masyarakat.
Fungsi
bahasa daerah yang harus Anda ketahui sebab banyak kaula muda yang
mengabaikan hal ini. Karena beberapa orang yang menjadi penting di masyarakat
dan mendapatkan beberapa hak istimewa yang tidak di dapatkan oleh masyarakat
yang lain dan menimbulkan terjadinya pelapisan sosial. Ini termasuk ke dalam
pelapisan sosial yang di sengaja sebab proses terbentuknya memang di inginkan
oleh kelompok masyarakat tersebut. Karakteristik sosiologi pendidikan ini
sangatlah penting. Pelapisan sosial yang terbentuk karena di sengaja memiliki
dua sistem, yaitu:
1. Sistem scalar
Sistem scalar
adalah pelapisan sosial di masyarakat yang terjadi akibat pembagian kekuasaan
dari bawah menuju ke atas atau bisa di bilang vertikal. Sehingga ada masyarakat
yang berada di bawah, di tengah, dan di tangga paling atas. Ini perbedaan resosialisasi dengan sosialisasi.
2. Sistem
fungsional
Sedangkan sistem
fungsional adalah pelapisan sosial yang terjadi karena di sengaja dan pembagian
setiap lapisan memang di tentukan oleh kebijakan masyarakat tersebut.
·
Proses terbentuknya pelapisan sosial secara alami
Pelapisan sosial
tidak hanya bisa terbuat dengan sengaja namun juga bisa terbentuk secara alami.
Biasanya pelapisan ini terjadi begitu saja di dalam masyarakat tanpa di
rencanakan terlebih dahulu. Sehingga tanpa di sadari oleh masyarakat lainnya
bisa muncul sebuah penggolongan tersendiri antar sesama warga. Baik itu
penggolongan berdasarkan peranannya di masyarakat ataupun berdasarkan tingkat
materi yang ia miliki.
Biasanya
pelapisan sosial yang terjadi secara alami ini terjadi bergantung pada waktu
dan tempat. Sehingga setiap daerah memiliki pelapisan sosialnya sendiri-sendiri
dan tentu saja berbeda dengan pelapisan sosial yang ada di daerah lainnya. Bisa
saja di tempat Anda pelapisan sosial yang terjadi karena ada masyarakat yang
lebih berilmu namun di tempat lain terjadi pelapisan sosial karena materi.
3. Perbedaan
Pelapisan Sosial
Menurut
sifatnya, sistem pelapisan dalam masyarakat dibedakan menjadi:
1) Sistem pelapisan masyarakat yang
tertutup
Dalam sistem ini, pemindahan anggota masyarakat kelapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal istimewa. Di dalam sistem yang tertutup, untuk dapat masuk menjadi dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Di India, sistem ini digunakan, yang masyarakatnya mengenal sistem kasta. Sebagaimana yang kita ketahui masyarakat terbagi ke dalam :
Kasta Brahma : merupakan kasta tertinggi untuk para golongan pendeta;
Kasta Ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua;
Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang;
Kasta sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata;
Paria : golongan bagi mereka yang tidak mempunyai kasta. seperti : kaum gelandangan, peminta,dsb.
Dalam sistem ini, pemindahan anggota masyarakat kelapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal istimewa. Di dalam sistem yang tertutup, untuk dapat masuk menjadi dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Di India, sistem ini digunakan, yang masyarakatnya mengenal sistem kasta. Sebagaimana yang kita ketahui masyarakat terbagi ke dalam :
Kasta Brahma : merupakan kasta tertinggi untuk para golongan pendeta;
Kasta Ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua;
Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang;
Kasta sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata;
Paria : golongan bagi mereka yang tidak mempunyai kasta. seperti : kaum gelandangan, peminta,dsb.
2) System pelapisan masyarakat yang
terbuka
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh:
Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Contoh:
Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
3) System pelapisan social campuran
Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali b e r k a s t a Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali b e r k a s t a Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
4.
Kriteria Penggolongan Masyarakat
Bentuk konkrit daripada pelapisan masyarakat ada beberapa
macam. Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti:
a. Masyarakat terdiri dari Kelas Atas (Upper Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
b. Masyarakat terdiri dari tiga kelas, yaitu Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah (Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
c. Sementara itu ada pula sering kita dengar : Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah (Middle Class), Kelas Menengah Ke Bawah (Lower Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
5.
Persamaan Derajat
1. Persamaan Derajat
Setiap warganegara memiliki hak dan kewajiban
yang sama dalam memperole h kehidupan. Manusia dengan lingkungan memiliki
hubungan timbal balik artinya masing-masing memiliki hak dan kewajiban sama besarnya.
Setiap warga negara khususnya Indonesia dijamin kebebasannya dalam memperoleh
hak dan melaksanakan kewajibannya, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
2. Persamaan Hak
Negara Republik Indonesia, menganut asas bahwa
setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
Hukum ini dibuat dengan maksud untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara
umum Ada empat pasal yang memuat ketentuan tentang hak asasi manusia yakni
pasal 27,28,29 dan 31.
Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa ;Segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan Pemerintahan dan wajib
menjujung hukum dan pemerintahan tanpa kecuali.
Pasal 27 Ayat 2 ; hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 ; kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh Undang-Undang.
Pasal 29 ayat 2 ; Kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara.
Pasal 31 ; (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (2) pemerintah mengusahakan dan menyelnggarakan suatu sistem pengajaran nasional , yang diatur dengan Undang-Undang.
Pasal 27 Ayat 2 ; hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 ; kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh Undang-Undang.
Pasal 29 ayat 2 ; Kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara.
Pasal 31 ; (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (2) pemerintah mengusahakan dan menyelnggarakan suatu sistem pengajaran nasional , yang diatur dengan Undang-Undang.
6.
Pengertian Elite
Pengertian
yang umum elite yaitu yang menunjukkan sekelompok orang dalam masyarakat yang
menempati kedudukan tertinggi. Dalam arti lebih dapat diartikan sekelompok
orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang
memegang kekuasaan. Dalam istilah yang lebih elite dimaksudkan kepada “posisi
di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang
terpenting.
7. Fungsi Elite Dalam Memegang Strategi
Ada 2 kecenderungan yang
digunakan untuk menentukan elite dalam masyarakat yaitu menitik beratkan pada
fungsi sosial, dan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral. Kecenderungan
penilaian ini melahirkan 2 macam elite yaitu elite internal dan
eksternal.
Elite internal adalah
menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial, sopan santun, dan keadaan
jiwa.
Elite eksternal adalah meliputo
pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problema-problema yang
memperlihatkan sifat keras masyarakat lain atau masa depan yang tak tentu.
Elite sebagai pemegang strategi
dibedakan menjadi :
·
Elite politik
·
Elite ekonomi, militer,
diplomatik, dan cendikiawan
·
Elite agama, filsuf, pendidik,
dan pemuka masyarakat
·
Elite yang dapat memberikan
kebutuhan psikologis seperti artis, penulis, plahragawan, dan lain-lain.
8.
Pengertian Massa
Massa
Istilah massa digunakan untuk menunjukkan
suatu pengelompokkan kolektif yang elemkenter dan spontan.
Hal-hal penting dalam massa :
·
berasal dari semua
lapisannmasyarakat atau strata sosial
·
merupakan kelompok yang anonim,
atau tersusun dari individu-individu anonim
·
sedikit sekali interaksi atau
bertukar pengalaman antar anggotanya
·
very loosely organized tidak
bisa bertindak secara bulat seperti suatu kesatuan
0 komentar:
Posting Komentar