Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Pedesaan
1.
Pengertian
Masyarakat dan Syarat-syaratnya
Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang berada dalam satu lingkungan sosial dalam kurun waktu
tertentu, lingkungan ini mendorong terjadinya hubungan sosial yang saling
berinteraksi melakukan kontak sosial dan memiliki beragam kepentingan
yang sama. Literasi yang lainnya memberikan arti masyarakat sebagai sebuah
sistem sosial yang membutuhkan antar sesama dan memiliki kesepakatan tertentu
dalam mencapai kehidupan yang damai, tentram, dan bersahaja.
Syarat
Syarat dalam Bermasyarakat
·
Manusia
yang Hidup Bersama
Manusia sebagai mahluk sosial tentu saja tidak bisa hidup
sendiri, kesendirian yang dialami manusia akan mendorong seseorang untuk
bergaul dan beritraksi satu sama lainnya. Interaksi yang terbentuk tersebut
sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang untuk tinggal bersama, baik melakukan
kontak sosial, menjalin kekerabatan, atau tindakan hubungan sosial lainnya.
·
Bergaul dalam Waktu Cukup Lama
Syarat masyarakat selanjutnya, adalah bergaulnya seseorang
dalam lingkungan sosial, bergaul ini tidak hanya dilakukan seskali dalam seumur
hidup. Sebab syarat utama bisa dikatakan anggota dalam masyarakat haruslah
melakukan pergaulan atau hubungan sosial dalam kurun waktu tertentu.
·
Menciptakan Komunikasi dan Perturan
Sistem pergaulan manusia yang memiliki
keanekaragaman dalam pemikiran tentu saja tidak bisa lepas dari konflik sosial
yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Untuk menjaganya maka
komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat akan melahirkan banyak pertauran yang
dimulai dari kesepatakan bersama, dalam tatacara inilah komunikasi dan perturan
bagian daripada syarat masyarakat.
·
Menyadari Integrasi Sosial
Syarat masyarakat yang selanjutnya adanya tingkat kesadaran
yang menganggap pentingnya kehidupan bersama (integrasi) kehidupan ini
kemudian menjadi mutlak harus dimiliki oleh setiap individu ang tergabung dalam
masyarakat tertentu, sebab semua masyarakat yang berada di wilayah tertentu
akan melahirkan integrasi sosial di dalamnya.
·
Melakukan Sosialisasi
Syarat kelompok sosial dikatakan sebagai masyarakat haruslah
mampu memberikan edukasi pada generasi berikutnya, yang menjadi bagian panting
dalam pengenalan dan tredisi adanya pewarisan trah dan keturunan terhadap
anggota baru yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Selain
adanya syarat masyarakat seperti yang sudah disebutkan di atas. Ada syarat
lainnya setiap individu dikatakan sebagai masyarakat setempat (community),
antara lain syarat tersebut adalah sebagai berikut;
·
Terdapatnya rumah yang terletak di
wilayah-wilayah dalam geografis yang sama dengan para rumah yang ada di sekelilingnya.
·
Setiap individu memiliki interaksi
sosial.
·
Sikap kebersamaan yang tidak di
dasari pada hubungan kekerabatan, seperti hubungan pada keluarga.
2. Pengertian
Masyarakat Perkotaan
Pengertian
mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut
ini.
- Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. - Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal. - Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
3.
Ciri-Ciri
Masyarakat Perkotaan
Ada
beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
·
Kehidupan
keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang
kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
·
Orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada
orang lain (Individualisme).
·
Pembagian
kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata.
·
Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
·
Jalan
kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi
warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat
mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
·
Perubahan-perubahan
tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar.
4.
Perbedaan
Kota Dan Desa
Masyarakat Perkotaan dan pedesaan dapat dibedakan dalam beberapa
aspek yang dikelompokkan dalam masing-masing ruang, secara singkat perbedaan
dapat diklasifikasikan kedalam beberapa segi, Ada beberapa ciri yang dapat
dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Ciri-ciri
tersebut antara lain:
·
Jumlah dan kepadatan
penduduk
·
Lingkungan hidup
·
Mata pencaharian
·
Corak kehidupan sosial
·
Statifikasi sosial
·
Mobilitas sosial
·
Pola interaksi sosial
·
Solidaritas sosial
·
Dan kedudukan dalam
hirarki sistem administrasi nasional
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota
yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem
yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial
yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula.
Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat
menurut Poplin (1972) sebagai berikut:
Masyarakat Pedesaan
|
Masyarakat Kota
|
·
Perilaku homogen
·
Perilaku yang
dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
·
Perilaku yang
berorientasi pada tradisi dan status
·
Isolasi sosial,
sehingga statik
·
Kesatuan dan keutuhan
kultural
·
Banyak ritual dan
nilai-nilai sakral
·
Kolektivisme
|
·
Perilaku heterogen
·
Perilaku yang
dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
·
Perilaku yang
berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
·
Mobilitas sosial,
sehingga dinamik
·
Kebauran dan
diversifikasi kultural
·
Birokrasi fungsional
dan nilai-nilai sekular
·
Individualisme
|
5.
Aspek
Positif Dan Aspek Negatif Hubungan Desa dan Kota
Aspek Positif Interaksi
desa-kota
·
Pengetahuan
Penduduk desa meningkat
·
Pengetahuan
penduduk desa tentang pertanian meningkat, karena adanya sistem teknologi
·
Meningkatkan
hubungan social ekonomi desa dan kota karena kemudahan sarana transportasi
·
Adanya
guru dari kota yang menjadi pengerak pembangunan desa.
Aspek Negatif Interaksi
Desa-Kota
·
Penetrasi kebudayaan kota ke desa
yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa
·
Perluasan kota dan
masuknya orang berharta ke desa sehingga mengubah tata guna lahan desa.
·
Daya tarik kota dalam
berbagai bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang.
·
Munculnya masalah baru
(pengangguran, tuna wisma, kejahatan, masalah pangan maupun lingkungan).
6.
Ketegangan Sosial Dipedesaan
·
Konflik
( Pertengkaran)
Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi. Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dan sebagainya.
Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi. Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dan sebagainya.
·
Kontraversi (pertentangan)
Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum adat biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat.
Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum adat biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat.
·
Kompetisi (Persiapan)
Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau output (hasil). Sebaliknya yang negatif bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha sehingga kadang-kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada manfaatnya sebaliknya menambah ketegangan dalam masyarakat.
Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau output (hasil). Sebaliknya yang negatif bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha sehingga kadang-kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada manfaatnya sebaliknya menambah ketegangan dalam masyarakat.
·
Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. Jadi apabila orang berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan yang sangat dari para ahli. Karena pada umumnya masyarakat sudah bekerja keras.
Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. Jadi apabila orang berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan yang sangat dari para ahli. Karena pada umumnya masyarakat sudah bekerja keras.
7.
Pengertian Urbanisasi dan Akibat Dari Urbanisasi
1. Pengertian
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perbindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi juga dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk yang asalnya dari pedesaan menuju ke perkotaan. Biasanya perpindahan penduduk ini bertujuan untuk mencari pekerjaan dan menetap.
Urbanisasi adalah perbindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi juga dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk yang asalnya dari pedesaan menuju ke perkotaan. Biasanya perpindahan penduduk ini bertujuan untuk mencari pekerjaan dan menetap.
2.
Dampak Dari Urbanisasi
Dampak Positif Urbanisasi Bagi Desa (daerah asal) sebagai berikut:
·
Mengurangi
jumlah penduduk di Desa
·
Meningkatnya
kesejahteraan penduduk desa karena hasil upah di kota lebih tinggi.
·
Mendorong
pembangunan desa
·
Mengurangi
jumlah pengangguran di pedesaan
Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Desa :
·
Desa kekurangan tenaga
kerja untuk mengolah pertanian karena sebagian besar penduduknya pindah ke
kota.
·
Perilaku yang tidak
sesuai dengan norma setempat akibat contoh dari gaya hidup di perkotaan sering
ditularkan di kehidupan pedesaan.
·
Desa banyak kehilangan
penduduk yang memiliki potensi dan berkualitas.
Dampak Positif Urbanisasi Bagi Kota
- Kota
dapat memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja.
- Semakin
banyaknya sumber daya manusia yang berpotensi dan berkualitas.
Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Kota
- Meningkatnya
jumlah pengangguran di perkotaan
- Munculnya
tunawisma, tunasosial dan gubuk-gubuk serta bangunan liar di kota.
- Meningkatnya
kemacetan lalu lintas.
- Meningkatnya
kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar