Membuat Sebuah Opini dari Cerita

Disini saya akan membuat sebuah opini dari sebuah cerita.

Cerita
Nasib malang menimpa seorang remaja, warga di sebuah daerah di pedesaan. Dengan usia belasan tahun dan masih duduk di bangku sekolah, ia harus berjuang sendiri karena orangtuanya sudah meninggal sejak dirinya masih duduk di sekolah dasar. Dan saat ini ia menjadi anak yatim piatu dan harus berjuang untuk hidup dan melawan penyakit yang dideritanya. Remaja yang pada awalnya merupakan remaja yang ceria dan ramah tersebut karena suatu keadaan yang dialaminya keceriaan tersebut hilang karena kondisinya. Keluarga pengganti orangtuanya dengan kondisi yang memang kurang mampu, atas dasar saran dari berbagai pihak maka remaja tersebut di kirimkan ke panti asuhan. Hal ini dilakukan agar masa depannya bisa lebih terjamin dan sekolahnya bisa berjalan maksimal. Dengan perasaan sedih, keluarga pun memasukkan ke panti asuhan. Seiring berjalannya waktu remaja tersebut tumbuh dewasa, tak ada perubahan yang berarti yang dirasakan olehnya. Remaja tersebut merasa hidupnya penuh dengan tekanan dan kegelisahan karena merasa hidupnya sudah tidak seperti semasa masih dengan orangtuanya. Dari luar dia menampilkan keceriaan dan kebahagiaan akan tetapi ada satu hal yang membuatnya terkadang lelah untuk menjalani semuanya.

Opini ini berkaitan dengan Manusia dan Penderitaan, dan setelah membaca cerita dari kasus diatas, saya membuat opini pribadi yang berkaitan dengan Manusia dan Penderitaan. Berikut opini saya,

Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan, yang akan kembali kepada-Nya. Kematian itu pasti akan datang kepada kita, kita sebagai manusia hanya bisa menerima, karena manusia tidak dapat lari dari hari kematian yang dimana sudah ditakdirkan kapan kita akan dipanggil. Dari cerita diatas, kedua orangtua dari si remaja ini meninggal dunia, dan dia harus berjuang seorang diri di dunia yang keras ini. Ini adalah ujian berat bagi sang remaja yang masih butuh perhatian dari kedua orangtuanya, apakah sang remaja ini masih mampu untuk beriman kepada Tuhan, atau malah jatuh kedalam lubang yang dalam. Sang remaja ini juga sangat menderita dalam kehidupannya setelah ditinggal kedua orangtua nya, karena penderitaan pasti akan menghampiri semua manusia yang hidup di dunia ini. Penderitaan akan terasa sangat berat jika kita terus memikirkannya dan tidak bergerak untuk keluar dari zona tersebut. Pada dasarnya Tuhan menciptakan penderitaan agar kita semua kembali ke jalan yang benar, dan Tuhan menciptakan kebahagiaan agar kita semua tau apa itu rasa syukur dari nikmat-Nya.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar